Selasa, 16 Juli 2013

KAUM ANSHAR PENUH KEIKHLASAN DALAM TOLONG-MENOLONG



Orang-orang anshar ingin sekali menjumpai Rasulullah SAW dan pengikutnya dari Makah, banyak kaum anshar
berada di pinggiran kota Madinah menunggu kedatangan Nabi dan pengikutnya .
Setelah Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya datang, dijemput dan disambut dengan suara takbir yang bergema di kota Madinah. Tokoh-tokoh Madinah berlomba-lomba menawarkan kesediaannya untuk mengayomi Rasulullah SAW beserta sahabatnya, dengan segala daya dan upaya sesuai dengan perlengkapan yang mereka miliki.
Kaum anshar selalu menerima dan mau berkorban untuk kaum muhajirin dan bahkan mereka bersedia dipersaudarakan dengan kaum muhajirin. Seperti Abdur Rahman bin Auf (kaum muhajirin) dipersadarakan dengan Saad bin Rabi’ (kaum Anshar). Dengan persaudaraan tidak ada perbedaan seperti nasab, warna kulit, asal daerah ataupun kebangsaannya.
Dengan persaudaraan itu maka perjuangan kaum anshar sangat besar terhadap pertolongan kaum muhajirin dan perkembangan islam yang berkelanjutan. Setelah terbentuk persaudaraan antara muhajirin dan anshar, maka kerjasama dan tanggung jawab dipikul bersama-sama.
Kaum anshar merupakan kaum yang menolong kaum muhajirin yang berdomisili di Madinah. Kaum Muhajirin sewaktu hijrah ke Madinah tidak membawa bekal yang cukup, apalagi memiliki rumah. Dengan pertolongan kaum Anshar, kaum Muhajirin dapat hidup dengan layak.
Kaum anshar sangat menghargai dan menghormati kaum muajirin. Kaum muhajirin yang datang dan menumpang ke keluarga anshar diterima dengan baik dan malah diberi sebagian hartanya, kaum muhajirin pun sangat menghargai keikhlasan kaum anshar.
Sikap suka menolong merupakan ajaran yang harus kita teladani dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tolong menolong dapat terbina persatuan dan persaudaraan sesama kita. Fanatisme kesukuan, perbedaan ras, rasa kedaerahan dan lain sebagainya dapat dihindarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar